Di sudut Kota Medan yang ramai, di antara bisingnya kendaraan dan aroma masakan kaki lima, ada satu kisah yang tidak tertulis di koran-koran besar. Kisah tentang seorang pria sederhana yang membuktikan bahwa kerja keras bisa mengubah nasib—dari kuli panggul proyek menjadi pemilik bengkel las Medan yang kini dipercaya menangani proyek skala menengah.
Namanya Irwan. Dua puluh tahun lalu, ia hanya seorang remaja putus sekolah yang ikut pamannya bekerja sebagai kuli proyek bangunan. Tugasnya waktu itu hanya mengangkat besi, membantu cat, dan membersihkan sisa material. Tapi diam-diam, Irwan memperhatikan setiap gerakan tukang las yang bekerja di proyek yang sama. Ada sesuatu dari percikan api itu yang memikat hatinya.
“Saya suka lihat cahaya dari alat las. Terlihat panas, tapi di baliknya ada sesuatu yang bisa dibentuk,” kenangnya sambil tersenyum.
Dari Belajar Diam-diam hingga Buka Bengkel Sendiri
Waktu istirahat, Irwan sering meminjam helm las bekas dan mencoba mempraktikkan sendiri apa yang ia lihat. Kadang gagal, kadang jarinya melepuh. Tapi ia tak menyerah. Setiap hari, ia belajar satu teknik baru. Lama kelamaan, ia mulai dipercaya mengerjakan sambungan kecil—mulai dari pagar rumah hingga kanopi sederhana.
Tak lama kemudian, dia membeli mesin las pertamanya dari uang simpanan hasil kerja borongan. Ia membuka bengkel las kecil di depan rumah kontrakannya. Plang kayu sederhana bertuliskan “Bengkel Las Medan – Irwan” menjadi saksi langkah awalnya.
“Saya nggak punya modal besar. Tapi saya punya keyakinan. Kalau saya kerjakan dengan jujur, rezeki pasti datang.”
Tumbuh Bersama Pelanggan
Bertahun-tahun Irwan menekuni pekerjaannya. Ia melayani sendiri, dari pengukuran, desain, pengelasan, hingga pemasangan. Lambat laun, pelanggan mulai merekomendasikan jasanya. Ia dikenal karena hasil kerjanya yang rapi, kuat, dan tepat waktu.
Kini, bengkel las Medan milik Irwan telah berkembang. Ia mempekerjakan 6 orang karyawan tetap, menerima proyek railing tangga, pagar besi rumah mewah, hingga kerangka baja ringan untuk ruko-ruko. Ia bahkan mulai mengerjakan proyek luar kota.
Transformasi Digital dan Mimpi yang Lebih Besar
Irwan tak mau tertinggal zaman. Ia membuat akun Instagram dan mulai mengunggah portofolio hasil kerjanya. Website sederhana dibuat untuk memperluas jangkauan. Kini calon pelanggan bisa dengan mudah menemukan jasanya lewat pencarian “bengkel las Medan terpercaya” di Google.
“Saya dulu gaptek. Tapi anak saya bantu buat Instagram, terus saya lihat banyak yang tanya-tanya lewat DM. Ternyata zaman sekarang beda, kita harus ikut tren.”
Meski sudah lebih mapan, Irwan tak lupa akar perjuangannya. Ia rutin membuka program magang untuk anak-anak muda yang ingin belajar las. Ia percaya, semua orang bisa punya masa depan lebih baik jika diberi kesempatan dan didampingi.
Penutup: Las Bukan Sekadar Profesi, Tapi Jalan Hidup
Kisah Irwan adalah gambaran nyata bahwa kerja keras dan ketekunan bisa mengubah hidup. Bengkel las Medan bukan hanya tempat kerja baginya—tapi ladang perjuangan, tempat belajar, dan simbol harapan.
Bagi Irwan, setiap pagar yang ia las, setiap kanopi yang ia pasang, adalah bukti bahwa tangan kasar pun bisa menghasilkan karya yang membanggakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar